Sabtu, 16 Oktober 2010

Bila bisa menyadari kesalahan yang telah dilakukan, maka jalan perubahan dan kebaikan telah membentang !

* * *
Belum lama ini , karena asyik bermain - main dengan teman-temannya , si kecil terjatuh dengan posisi telungkup , muka pucat pasi dan mengalami sesak nafas . Padahal sebelumnya sudah dipesan jangan main keluar karena maminya mau ke pasar.

Karena saya juga bekerja dan di rumah tidak ada orang, sehingga tetangga menyusul ke pasar
dengan cemas untuk mengabarkan kecelakaan yang dialami si kecil. Ketika saya dikabaripun, saya tidak bisa segera pulang. Akhirnya maminya yang mengantar ke ahlipatah tulang di Kampung Melayu, Tangerang.
Untunglah hanya mengalami keseleo, tidak sampai patah tangannya. Hanya agak sedikit mengalami kelesuan.

Sejak pindah ke lokasi rumah yang baru, si kecil memang agak nakal karena dikomplek banyak anak-anak yang sepantaran dengannya.
Maunya main dan main setelah pulang sekolah dan agak susah diaturnya serta banyak maunya .

Namun dengan kejadian ini saya justru bersyukur. Sebab setelah mengalami kejadian ini, ia
mengatakan pada maminya, bahwa ia menyesal selama ini suka melawan, tidak mau mendengarkan kata orangtua. Dede jatuh pasti karena ditegur sama
Tuhan, supaya dede tidak nakal lagi. Dede sadar, dede salah dan janji tidak mengulangi lagi!

Saya pun memanfaatkan peristiwa yang dialaminya untuk menasehatinya dan memang ia menunjukkan penyesalannya yang mendalam.
Jadi penurut dan tidak banyak maunya.

Kita memang tidak jauh dari kesalahan ketika kita jauh dari kesadaran, tetapi adakalanya kita perlu menjadi sadar saat mendapatkan teguran melalui peristiwa yang kita alami. Jangan sampai kita berkeras hati untuk tidak peduli dengan datangnya peringatan atas perbuatan salah yang telah kita lakukan.

Semoga kesadaran selalu bersama si dede untuk melangkah dalam kehidupan ini . Begitu juga dengan kita semuanya.

Tidak ada komentar: